Sepak Terjang Perjalanan Mini Gigs dan Konser di Universitas Budi Luhur Usai Pandemi Covid-19
![]() |
(Acara 51 Project: Be Rebeel Mengundang Kelompok Penerbang Roket. Foto: Instagra/@penerbangroket) |
The
Jakarta Pride - Universitas Budi Luhur (UBL) adalah sebuah perguruan tinggi
swasta yang berlokasi di Jakarta Selatan, berdekatan dengan perbatasan Ciledug.
Kampus ini sering menggelar acara musik yang diadakan oleh Unit Kegiatan
Mahasiswa maupun Badan Eksekutif Mahasiswa.
Namun,
pada tahun 2020, pandemi melanda Tanah Air, menyebabkan banyak acara harus
dibatalkan atau dilaksanakan secara daring melalui aplikasi pertemuan. Meskipun
beberapa waktu vakum, hal ini tidak berarti mati. Beberapa acara dari Unit
Kegiatan Mahasiswa (UKM) dan Himpunan Mahasiswa (HIMA) berhasil
menyelenggarakan acara musik setelah pandemi mereda.
Beberapa
event yang seharusnya dijalankan harus tertunda, ada Commdays, yang
terorganisir dari empat UKM di UBL, ada Radio Budi Luhur, Skateboard Budi
Luhur, Gradasi Budi Luhur, dan Oren Budi Luhur.
Secara
struktural, seharusnya acara Commdays tahunan ini diselenggarakan oleh UKM
Skateboard Budi Luhur, namun sampai sekarang belum ada pergerakan lagi dari
empat UKM yang terorganisir menjalankan event secara kolektif, tanpa ada
bayaran dari kampus.
Namun,
acara musik di UBL tidak hanya terbatas pada Commdays. Sebagai contoh, 51
Project dari Radio Budi Luhur, sebuah UKM, selalu berhasil menyelenggarakan
acara disetiap agenda tahunannya. Pada tahun 2022, RBL sukses menggelar acara
di lapangan kampus dengan melibatkan Fakultas Komunikasi dan Desain Kreatif.
RBL
memegang peranan penting dalam penyelenggaraan acara musik di kampus, menjadi
pionir dalam membuka kembali gembok acara musik setelah pandemi pada akhir
2022. Meskipun mengundang The Cat Police sebagai Guest Star bukanlah band
besar, acara 51 Project Urban Survive berhasil menginspirasi semangat mahasiswa
untuk kembali menggelar acara musik.
Meski
hanya melibatkan satu band, 51 Project tahun 2022 sukses dilaksanakan, walau harus menghadapi sedikit kontroversi dengan warga setempat yang tidak menyukai
kebisingan dari band Rock asal Tangerang.
Diestafet
dengan acara Charity Concert yang teselenggara di bulan Juni 2023, diorganisir
oleh mahasiswa dan didanai tim Penerimaan Mahasiswa Baru (PMB), acara ini belum
bisa dikatakan sukses terselenggara, sebab acara ini kurang persiapan.
Hasil
penjualan tiket dari acara ini rencananya ingin didonasikan kepada masyarakat
yang membutuhkan, namun setelah acara usai dilaksanakan, tidak ada informasi
lagi mengenai uang penjualan tiket dikemanakan. Ini menjadi pertanyaan terbesar
penulis kepada penanggung jawab event.
Saat
itu panitia juga dipilih secara acak oleh ketua pelaksana, memang tidak ada
salahnya untuk mengajak mahasiswa berperan di gelaran acara musik, namun
menurut saya yang saat itu menjabat sebagai ketua divisi perlengkapan, merangkul
mahasiswa yang tidak memiliki rekam jejak penyelenggara event harus diimbangi
dengan SDM yang sudah memiliki keterampilan dan wawasan di dunia
penyelenggaraan event.
Terlepas
dari kurang terorganisirnya event Charity Concert ini, ada nilai plus yang bisa
penulis banggakan dari acara ini.
Drive
dan Reality Club berhasil membuat penonton loncat-loncat, meskipun diterpa
hujan. Tatanan panggung, desaign lighting, serta sound yang bisa dikatakan
lebih bagus dari event lainnya jadi nilai plus dari event ini.
Setelah
Charity Concert, beberapa acara musik lainnya diselenggarakan oleh HIMA dan
UKM, namun menurut penulis, kualitas dan tata cara penyelenggaraannya kurang
memuaskan.
Tahun
2024 dibuka kembali oleh RBL dengan konser "51 Project BE REBEEL"
yang berhasil meramaikan kampus dengan kaus band dari Penerbang Roket. Penulis
merasa kagum dengan penyelenggaraan acara ini yang berjalan lancar meskipun
terkendala hujan. Penghargaan tinggi diberikan kepada RBL tidak hanya karena
keterlibatan penulis yang berasal dari RBL, tetapi juga karena acara ini terus
memberikan ide dan konsep yang melebihi ekspektasi.
Crowd control dan tim pengamanan yang disewa berjaga ketat di event ini, mungkin RBL belajar dari penyelenggaraan event Charity Concert yang disusupi oleh penonton jebolan.
Dengan
tatanan panggung yang sederhana namun efektif, serta dukungan dari parled &
LED Screen, acara 51 Project menjadi sorotan positif. RBL terlihat selalu siap
dengan rencana B jika rencana A gagal, terlihat dari kesiapan panitia yang
selalu siap bertugas di setiap divisi.
Post a Comment