Header Ads

Tragedi Konser The Eras Tour di Rio de Janeiro: Pengalaman Traumatis bagi Taylor Swift

(Konser Eras Tour di Brazil bikin trauma Taylor Swift/Foto:Instagram/@taylorswift)

 

The Jakarta Pride - Konser The Eras Tour di Rio de Janeiro, Brasil, baru-baru ini menghadapi berbagai insiden yang dianggap sebagai pengalaman traumatis bagi Taylor Swift. Mulai dari serangan suhu panas yang membuat suhu dalam stadion mencapai 60 derajat Celsius pada malam pertama, krisis air minum, hingga kematian seorang penggemar bernama Ana Clara Benevides.

 

Pada malam kedua konser yang semula dijadwalkan pada tanggal 18 November, akhirnya digeser hingga setelah malam ketiga. Perubahan ini membuat Taylor Swift menjadi sasaran perundungan dari penontonnya dan bahkan diincar hingga ke hotel.

 

Seluruh kekacauan ini mengakibatkan jadwal konser di Brasil yang sudah disusun untuk momen liburan Thanksgiving menjadi berantakan. Swift juga harus mengganti kehadirannya di pertandingan Travis Kelce pada Senin (20/11) karena harus menangani konser yang tertunda di Rio de Janeiro, yang seharusnya selesai pada 19 November 2023.

 

Seorang sumber menyatakan bahwa Swift sekarang tidak tahu bagaimana rencana liburannya akan berlangsung. Thanksgiving dijadwalkan pada Kamis (23/11), dan dengan konser yang belum selesai di Rio de Janeiro, Swift harus segera tampil di Sao Paulo, Brasil, pada 24-26 November 2023.

 

"Konser di Brasil ini sangat mempengaruhi dia, terutama kematian seorang penggemar dan cuaca yang ekstrem. Ini suatu kekacauan yang tidak disangka. Pengalaman traumatis bagi Taylor Swift," ujar sumber tersebut.

 

Sumber tersebut juga menyebutkan bahwa Taylor Swift akan segera memutuskan apakah akan pulang ke Amerika Serikat untuk Thanksgiving dan bertemu keluarga serta Travis Kelce, atau memperpanjang keberadaannya di Brasil hingga 26 November.

 

Page Six melaporkan bahwa Ana Clara Benevides, yang berusia 23 tahun, meninggal setelah kehilangan kesadaran ketika mengantri sebelum konser dimulai. Dia diduga pingsan akibat terpapar panas ekstrem dan krisis air minum, yang menjadi lebih rumit karena larangan dari pihak promotor dan venue. Meskipun telah diberikan pertolongan darurat selama 40 menit, nyawanya tidak bisa tertolong saat dibawa ke rumah sakit.


Diberdayakan oleh Blogger.