Dinasti Politik Jokowi Yang Muncul Pada Akhir Dari 2 Periode Masa Jabatannya
Jokowi bersama istri dan anak-menantu di Istana. (ANTARA FOTO/Wahyu Putro A) |
The Jakarta Pride - Presiden Indonesia, Joko
Widodo, telah memimpin selama 9 tahun dalam 2 periode jabatannya. Selama masa kepemimpinannya sudah pasti telah banyak pro dan kontra, yang merupakan hal yang biasa di dalam perolitikan.
Presiden yang memiliki
selera musik rock ini akan mengakhiri masa jabatannya pada tahun 2024
mendatang. Namun, namanya akan selalu menjadi bagian dari sejarah politik
Indonesia, meskipun ada beberapa catatan kontroversial yang ditinggalkannya.
Salah satu titik
kontroversial selama periode keduanya adalah perdebatan seputar kemungkinan
tiga periode. Meskipun Jokowi menolak gagasan tersebut, isu ini tetap menjadi
sorotan media sosial dan akan dikenang oleh sejarah.
Kontroversi lainnya yang
muncul menjelang akhir masa jabatan Jokowi adalah berkaitan dengan dinasti
politik. Hal ini mencakup putra bungsu Jokowi, Kaesang Pangarep, yang menjadi
Ketua Umum Partai Solidaritas Indonesia (PSI), yang dituduh dipengaruhi oleh
popularitas ayahnya.
Selain Kaesang, kakaknya yaitu Gibran Rakabuming dilantik sebagai walikota Solo pada Februari 2021. Netizen
sering menghubungkan kesuksesan Gibran dengan pamor sang ayah dalam pemilihan walikota
Solo.
Bobby Nasution, menantu
Jokowi melalui pernikahan dengan Kahiyang Ayu, juga sukses dilantik menjadi
Wali Kota Medan bersama Aulia Rachman sebagai wakilnya.
Selanjutnya, perlu dicatat
bahwa Ketua Mahkamah Konstitusi, Anwar Usman, merupakan adik ipar dari Presiden
Jokowi. Ini menjadi sorotan karena pernikahan Anwar Usman yang kedua dengan
Idayati, adik dari Jokowi, yang masih menjabat sebagai Ketua MK.
Meskipun ada tuduhan tentang
pembentukan dinasti politik, Presiden Jokowi memilih untuk tidak banyak
berkomentar mengenai hal ini.
Namun, partisipasi
anak-anaknya dalam politik, seperti Kaesang Pangarep sebagai Ketua Umum PSI,
Gibran Rakabuming yang didorong maju dalam Pemilihan Umum Presiden dan Wakil
Presiden 2024, serta Bobby Nasution sebagai walikota, dan Anwar Usman sebagai
Ketua MK pada masa jabatan 2023-2028, telah memunculkan keraguan di kalangan
masyarakat.
Post a Comment