Bono dan U2 Membagi Penghormatan kepada Korban Serangan di Festival Israel

(Bono U2. Foto: Instagram/@u2)

The Jakarta Pride - Vokalis U2, Bono, mengungkapkan penghormatannya kepada 260 penggemar musik yang tewas dalam serangan di festival Israel. Saat tampil di residensi mereka di Las Vegas, Bono menyampaikan belasungkawa kepada korban serangan yang terjadi di festival Paralello Universo di Re’im, Israel. Festival tersebut diserang oleh Hamas, menyebabkan 260 kematian dan ratusan lainnya masih hilang.

Bono menyatakan doanya khususnya untuk mereka yang meninggal dalam serangan tersebut. Dia memutuskan untuk mendedikasikan lagu hit U2 tahun 2003, "Pride (In the Name of Love)," kepada para korban sebagai bentuk penghormatan.Meskipun lagu tentang nir-kekerasan tampak ironis, Bono menyampaikan harapannya untuk solusi tanpa kekerasan terhadap konflik di Israel dan Palestina.

Dalam momen yang penuh emosi, Bono mengajak penonton untuk bernyanyi bersama sebagai bentuk dukungan kepada saudara-saudara mereka di festival musik yang menjadi korban serangan. Ia menutup penampilannya dengan harapan bahwa perdamaian dan tanpa kekerasan akan menjadi jalan keluar dari konflik yang terus berlanjut.

“Bernyanyilah untuk saudara-saudari kita. Yang mereka sendiri nyanyikan di festival Supernova Sukkot di Israel,” dia memulai. “Kami bernyanyi untuk itu. Orang-orang kami, orang-orang seperti kami. Orang musik. Orang yang suka bermain dan eksperimental. Orang-orang seperti kita. Kami bernyanyi untuk mereka.”

Ia melanjutkan: “Mengingat apa yang terjadi di Israel dan Gaza, lagu tentang nir-kekerasan tampak konyol, bahkan menggelikan, namun doa kami selalu untuk perdamaian dan tanpa kekerasan."

“Tetapi hati dan kemarahan kami, Anda tahu apa maksudnya. Jadi bernyanyilah bersama kami… dan anak-anak cantik di festival musik itu. Dini hari 7 Oktober, matahari terbit di langit gurun. Bintang Daud, mereka merenggut nyawamu tapi mereka tidak bisa mengambil harga dirimu,” tambahnya, sebelum meluncurkan lagu tersebut.