Header Ads

"Mother Bank," Grup Musik Emak-Emak Viral yang Bebas dari Jeratan Bank Emok

(Mother Bank, grup musik yang berisikan emak-emak. Foto:Istimewa)
 

The Jakarta Pride- Grup musik "Mother Bank" menjadi viral di media sosial berkat tampilannya yang serba pink dan keunikan sebagai grup musik emak-emak asal Majalengka, Jawa Barat. Namun, bagaimana sebenarnya Mother Bank terbentuk? Kisah ini bermula tiga tahun lalu pada masa pandemi Covid-19, di mana belasan emak-emak di Kampung Wates, Desa Jatisura, Kecamatan Jatiwangi, Kabupaten Majalengka terbebas dari jeratan bank keliling atau bank emok.

 

Prihatin melihat kondisi emak-emak yang terjebak dalam pinjaman bank emok yang memberatkan, seorang pasangan suami istri bernama Ismal Muntaha dan Bunga, yang berasal dari Jatiwangi Art Factory (JaF), sebuah organisasi nirlaba yang fokus pada kajian kehidupan lokal pedesaan lewat kegiatan seni dan budaya, berusaha membantu mereka. Ismal adalah anggota JaF yang memiliki pandangan tentang keadaan warga di sekitar JaF, terutama emak-emak yang terjerat dalam utang bank emok.

 

Maka, bersama Aaf, seorang musisi yang kini menjadi pemandu lagu Mother Bank dan telah lama terlibat dalam musik keramik di Jatiwangi, Ismal menggelar diskusi untuk mencari solusi. Hasil dari diskusi tersebut adalah keputusan untuk memberikan pinjaman kepada masyarakat, termasuk kaum emak, tanpa memberlakukan bunga. Tawaran ini disambut hangat oleh warga, terutama emak-emak yang terjebak dalam pinjaman bank emok.

 

Awalnya, para emak-emak tersebut diminta untuk bercocok tanam singkong sebagai syarat menjadi nasabah Mother Bank. Mereka bekerja sama dalam mengelola kebun dan mengolah singkong menjadi olahan makanan. Setahun kemudian, Ismal kembali berdiskusi dengan Aaf, dan ide untuk membentuk grup musik dari para emak-emak nasabah muncul. Tujuan dari pembentukan grup musik ini adalah agar para emak-emak bisa lebih menyuarakan tentang keseharian dan isi hati mereka.

 

Modal awal untuk membentuk grup musik ini berasal dari sisa modal agenda pameran di Inggris tahun 2020 yang gagal terlaksana karena pandemi, senilai Rp 22 juta. Dengan modal tersebut, Ismal memberikan pinjaman kepada masyarakat, terutama emak-emak yang terjerat bank emok, dan dana pinjaman ini dikembalikan dalam waktu 10 bulan tanpa adanya bunga.

 

Saat ini, Mother Bank telah beranggotakan 15 emak-emak nasabah yang sebagian dari mereka juga menjadi personel grup musik tersebut. Mother Bank lahir di awal pandemi dengan tujuan membantu masyarakat terutama emak-emak yang terjebak dalam utang bank emok. Konsep peminjaman tanpa bunga ini menjadi inovatif dan memberikan manfaat bagi para emak-emak yang mengalami kesulitan finansial akibat utang tersebut.

 

Salah satu anggota Mother Bank, Nia, menyatakan bahwa program peminjaman ini sangat membantunya. Selama terjerat bank emok, ia selalu merasa tertekan dengan tagihan yang terus membengkak. Bergabung dengan Mother Bank membawanya ke dalam dunia seni musik, yang menjadi pelipur lara dan memberikan kesenangan di tengah kesibukan sehari-hari.

 

Dengan cerita inspiratif dan uniknya, Mother Bank telah menarik perhatian netizen dan menjadi fenomena di media sosial. Keberhasilan mereka dalam memberdayakan emak-emak melalui seni dan membantu mereka keluar dari jeratan utang bank emok menjadi contoh positif bagi masyarakat.


Diberdayakan oleh Blogger.