Inilah Alasan Kenapa Gen Z Banyak yang Beli Musik Rilisan Fisik, Biar Dibilang Anak Edgy?
The Jakarta Pride - Data yang diungkapkan oleh
International Federation of the Phonographic Industry (IFPI), yang berbasis di
London, mengenai pendapatan pelaku industri musik dari penjualan rilisan fisik
pada tahun 2020 cukup mengejutkan. Menurut IFPI, pendapatan dari penjualan CD
mengalami penurunan sebesar 11,9 persen dibanding tahun sebelumnya. Selain itu,
pendapatan dari penjualan rilisan fisik dalam bentuk apapun juga mengalami
penurunan hampir 5 persen.
Data dari Entertainment Retailers Association (ERA)
memang menarik dan menunjukkan tren yang mengejutkan pada tahun 2022. Menurut
ERA, penjualan musik dalam semua sektor, termasuk fisik, streaming, dan
download, mengalami peningkatan sebesar 3 persen. Bahkan, angka penjualan
mencapai level tertinggi sejak tahun 2003.
Ini menunjukkan bahwa meskipun penjualan rilisan fisik
mengalami penurunan, pertumbuhan dalam sektor streaming dan download berhasil
mengimbangi penurunan tersebut, bahkan melebihi ekspektasi dengan adanya
peningkatan secara keseluruhan dalam industri musik.
Meskipun perkembangan teknologi dan popularitas
layanan streaming telah mengubah cara konsumen mengakses musik di banyak
negara, termasuk negara-negara Barat, rilisan fisik seperti CD dan vinyl masih
memiliki pasar di berbagai negara, termasuk Indonesia.
Di Indonesia, meskipun penjualan musik dalam bentuk
fisik mungkin tidak sebesar seperti beberapa dekade yang lalu, masih ada pangsa
pasar untuk rilisan fisik seperti CD, kaset, dan vinyl. Beberapa penikmat musik
masih menghargai keaslian dan pengalaman fisik dalam memiliki album favorit
mereka. Selain itu, ada juga kolektor musik yang tertarik dengan nilai sejarah
dan keunikan rilisan fisik.
Perkembangan industri musik di Indonesia juga
dipengaruhi oleh penetrasi internet yang semakin luas dan meningkatnya
popularitas platform streaming musik. Namun, tidak dapat dipungkiri bahwa
rilisan fisik masih memiliki tempat di hati sebagian pecinta musik di
Indonesia.
Beberapa Gen Z mengaku jika mengoleksi vinyl atau CD
karena ada nilai historisnya dan collectible ketimbang mendengarkan lagu
melalui platform streaming musik. Mereka menilai jika membeli rilisan fisik
turut membantu dan mendukung kehidupan para musisi.
Walau dihargai dengan relative mahal, rilisan fisik
terbilang worth it karena bisa merasakan lagu dengan perasaan dan suasana yang
berbeda jika didengarkan melalui platform streaming musik, apalagi vinyl atau
CD menjadi salah satu barang koleksi yang menarik.
Rilisan fisik apa yang kalian punya?
Post a Comment